Jumat, 09 Mei 2008

ABAHKU


:: BIOGRAFI ::
:: ABAH AGUNG SOEKARSO PANCAKOMARA ::
Dilahirkan pada tanggal 20 Februari 1927 hari Ahad Pon, Pak Agung Sukarso adalah putrea ke-9 dari 12 bersaudara. Dari semenjak kecil hidup Beliau sudah terbiasa berkelana dan terbawa arus misteri yang tidak disadarinya sendiri. Sehingga Beliau secara penuh misteri telah terdidik dalam kehidupannya sebagai pembaca, perekam alam atau laduni. Dimulai awalnya sekitar tahun 1965 Beliau mulai sering terdorong untuk menuahkan cetusan hatinya dalam bentuk tulisan hal ini diawali terutama setelah Beliau mulai menyadari dan memasuki alam pencerahan secara gaib yang kemudian terus menerus berproses hingga kini. Patut disayangkan bahwa pada tahap awalnya banyak sekali hasil – hasil karya tulisan Beliau terbuang begitu saja oleh karena ternyata Beliau sendiri tidak mengerti akan nilai dari yang telah dituliskannya tersebut. Setelah sebagian besar orang – orang dari lingkungan Beliau menyatakan bahwa teramat banyak makna dan manfaat yang bisa dipetik dari tulisan – tulisan tersebut barulah kemudian sisa karya tulis Beliau yang belum tebuang dikumpulkan kembali lembar demi lembar disusun dirangkum dan kemudian dibukukan. Dengan demikian proses terciptanya buku – buku hasil karya Pak Agung Sukarso bukanlah didasari oleh rencana yang disengaja, melainkan sepenuhnya menurut keinginan alam yang selalu berproses dari semenjak 38 tahun yang lalu sampai kini. Sekitar tahun 1980 Pak Agung Sukarso pindah dari kediamannya di Jakarta ke sebuah Padepokan baru yang ditempatinya hingga kini di Desa Cisaat Sukabumi. Mulai sejak saat itulah sifat pengelana Beliau berakhir dan orang mulai memanggilnya dengan sebutah ABAH dan bukan lagi Pak Karso seperti sebelumnya. Dalam bahasa Sunda ABAH adalah panggilan terhadap Sang Ayah. Di dalam setiap tulisan hasil karayanya ABAH AGUNG selalu berpesan yang berbunyi : Hai para ilmuwan, jagad raya merupakan sekolah yang maha besar, dimana gurunya adalah ALAM. Petiklah ilmunya dari segala sesuatu yang ada di alam ini, dan manfaatkan demi kesejahteraan umat manusia. ABAH AGUNG berkutat dengan metode pengajaran Ilmu Falsafah Hidupnya yang sangat terkenal. Orang – orang dari segala penjuru tanah air kerap berdatangan ke Padepokan Beliau yang selalu terbuka bagi setiap orang yang berminat untuk belajar mengenai Ilmu Falsafah Hidup ini dengan tanpa mempersoalkan ras, agama, pendidikan, ekonomi, maupun latar belakang manusia tersebut. Umumnya mereka mengenal ABAH AGUNG hanya melalui proses dari mulut ke mulut. Tidaklah heran apabila banyak sekali manusia – manusia yang telah menimba Ilmu Falsafah Hidup di tempat ABAH AGUNG ini kemudian memproklamirkan diri mereka sebagai anak ABAH AGUNG dan jumlah anak – anak ABAH ini sudah tidak terhitung lagi banyaknya karena memang tidak pernah didata oleh ABAH AGUNG sendiri dan mereka ini tersebar di seluruh penjuru tanah air dan pelosok dunia. Anehnya walaupun telah memberikan dan mengajarkan Ilmu Falsafah Hidup ini dari semenjak lama tetapi ABAH AGUNG belum pernah berpikir untuk mengkomersilkan ajaran Beliau ini. Semua anak – anak ABAH yang memperoleh wejangan, konsulatasi, debat, tukar pikiran, terapi pengobatan, mohon Restu atau apapun bentuknya sama sekali dipungut bayaran oleh Beliau alias cuma – cuma. Itulah sebabnya ABAH AGUNG ini dianggap sebagai seorang Ayah yang penuh misteri dan berlimpah kasih sayang. Bagi ABAH AGUNG uang dan materi adalah bentuk energi yang kuat dan sering menguasai umat manusia secara membabi buta, dan Beliau berusaha untuk mengkompensasikan bentuk energi tersebut ke dalam bentuk lain yang berupa kasih sayang, tanpa pamrih terhadap semua anak – anak yang datang kepadanya. Yang menonjol di dalam pengajaran Ilmu Falsafah Hidup ABAH AGUNG ini adalah : Proses kita sebagai manusia untuk mencapai energi tertinggi di alam semesta (makrohistori) melalui pemurnian jiwa. Ibaratnya, badan kotorpun butuh dibersihkan. Jiwa pun demikian, ibaratnya butuh mandi di alam murni. Prosesnya adalah melalui pencapaian suatu keadaan yang disebut Beliau sebagai Posisi Nol (Zero Position). Dimana kita akan menjadi seperti bayi kembali di pangkuan Ibu Pertiwi (Sacred Mother). Pencapaian Posisi Nol tersebut akan terus berproses membawa manusia kepada sebuah resonansi energi makro yang berkekuatan dahsyat. Itulah yang disebut sebagai Misteri Energi. Bahwa di setiap tempat atau lingkungan, maupun benda – benda yang beraneka ragam, ada energinya – berupa zat persenyawaan, yang dalam aktivitasnya selalu jenis bertemu jenis. Zat ini seperti bergetar, pantul – memantul, mencari kesesuaian dengan persamaan jenisnya. Resonansinya kemudian menyelubungi area lingkungannya, dan mempunyai daya rasuk di dalam kawasannya, saling berpaduan dengan jenis energi yang cocok. Ada daya rasuk yang berawal dari benda konkrit, seperti merasuknya wangi bunga dan harumnya buah – buahan. Namun ada pula daya rasuk yang sifatnya abstrak, khasiat, mujizat, keramat, berkah, roh, dan lain – lain. Zat ini disebut RUPTIS, yang akan memberikan dampak positif ataupun negatif kepada diri sendiri. Demikianlah sepenggal kutipan dalam salah satu bab hasil karya tulisan ABAH AGUNG yang berjudul MISTERI ENERGI. Bagi ABAH AGUNG era yang tengah kita masuki dan jalani ini adalah zaman logika, semuanya harus berdasarkan fakta dan realita yang dapat dijelaskan dengan gamblang dan masuk akal. Maka Beliau cukup menyayangkan bahwa pada saat manusia telah memasuki zaman logika seperti ini tega – teganya sarana pendidikan visual di negara kita ini mengeksploitasi hal – hal dan keanehan gaib secara berlebihan yang pada akhirnya membodohi seluruh umat manusia, padahal semua hal – hal tersebut hanyalah MIKRO sifatnya. Pesan ABAH AGUNG: Jika engkau sekarang tidak membuka mata, maka besokpun akan tetap buta! Ingat, Tuhan ada dimana – mana, saksikan DIA di setiap kejadian. Selama tidak menyaksikan dan tidak mengakuiNya, selam itu pula engkau buta. Sebelum engkau berbuat, biar pikir mengimbangi dulu dengan contoh pengalaman yang lalu, itulah arti bebenah diri, demi memperbaiki kondisi hidup. Itulah maksud hidup yang sebenarnya, mengikuti arah jalur Ilahi. Karena langkah hidup ini membutuhkan contoh, maka ungkaplah buku Suci Agama masing – masing, demi koreksi imbangan dan pemantapan setiap langkah. Saksikan dengan Teliti – Hati–hati – Tertib – Perhatian – Waspada melalui inderamu. Akui dengan Tenang – Sabar – Sadar – Nrimo – Pasrah melalui jiwamu. Patokan hidup : wajar dan sederhana adalah mutiara hidup. Yang sekarang engkau makan adalah rejekimu, dan yang sekarang engkau pakai adalah hakmu, selain daripada itu hanyalah sensasi belaka...! Pesan – pesan dan wejangan Beliau sangatlah dinantikan oleh anak – anak ABAH, biasanya ABAH AGUNG akan menyampaikannya secara khusus pada malam RABU WAGE setiap bulannya. Maka tidak heran pada malam tersebut Padepokan ABAH AGUNG akan penuh sesak oleh anak – anak ABAH dari berbagai pelosok maupun oleh orang – orang yang tertarik dengan Ilmu Falsafah Hidup yang diajarkannya. RABU WAGE sendiri mempunyai makna khusus bagi ABAH AGUNG, Beliau menjabarkannya dengan makna RAsa BUtuh WAjib GErak. Bila kita selidiki makna tersebut akan dalam sekali penjabarannya dan inilah yang menjadi ciri khas metode pengajaran Beliau, semua berdasarkan logika. Hingga kini ABAH AGUNG telah menulis berbagai buku – buku serial intelektual, emosional dan spiritual mengenai Ilmu Falsafah Hidup, sayangnya buku – buku Beliau tidak dikomersilkan dan tidak mungkin ditemukan di toko buku manapun. Beliau adalah sosok kharismatik yang tidak cinta kepopuleran ataupun materi, namun yang Beliau pentingkan mencintai dan dicintai oleh ratusan ribu atau bahkan mungkin jutaan anak – anak manusia yang telah mengenal dan menghargai hasil karya dan pengajaran Beliau akan Ilmu Falsafah Hidup. Cinta kasih adalah energi tertinggi di dunia ini, demikianlah tutur Beliau. Tidak ada rasa iri ataupun niat bersaing dengan tokoh – tokoh filsuf yang bermunculan dari berbagai pelosok dunia yang hasil karya mereka selalu dikagumi semua orang. Padahal jika kita mau telaah dan akui hasil karya Beliau tidak kalah sedikitpun dengan produk hasil karya tulis internasional yang menjadi best seller yang terpajang di toko – toko buku terkenal. Cukup disayangkan, dari sebuah pelosok desa terpencil, bermunculan hasil – hasil karya tulis yang bernilai tinggi bagi pengajaran Ilmu Falsafah Hidup dari semenjak 38 tahun yang lalu yang dibutuhkan oleh seluruh umat manusia dimanapun berada. Namun tidak dikenal ataupun dibaca hasil karyanya oleh banyak manusia di bumi pertiwi ini. Padahal seharusnya kita bangga bahwa di bumi Indonesia yang tengah porak – poranda ini kita juga mempunyai seorang sosok filsuf lokal yang seharusnya telah mendunia dengan Ilmu Falsafah Hidupnya. Sungguh sangat disayangkan.

4 komentar:

orgbadui mengatakan...

Anda telah menulis di sini ttg pelajaran Abah, namun saya ingin menyanyakan sesuatu dari anda ;
1. Sdh Izinkan anda dg ketua POS /
KORWIL dimana anda tinggal?
2. Sdh Izinkah anda dg Abah Isa?
Semua ini saya tanyakan demi salin sadar-rukun-selamat-bahagia-dalam Tuhan YME
Krn semua ini bagian dari Pra-Indera ; Yaitu ttg TERTIB.....
terleh saya meliahat di cahgandex.blogspot.com dimana ada tulisan sakral namun ada gambar org ciuman????
kalo gk salah liat,profil pemiliknya SUWANDI spt yg ada disini...
Tolong direvisi, bila tak mau kena BADAR dalam KARMA....

orgbadui mengatakan...

maaf...saya sedikit tegas menyakan ;
SUDAH BERAPA TH ANDA JADI ANAK ABAH?
Tolong pahami ttg TERTIB

Unknown mengatakan...

Biarlah yg baik menjadi baik...karna niatnyapun baik...jangan terkekang aturan yg dibuat oleh manusia...telaah...pahami...hayati...pikir dengan hatimu....

Andy muldjabar mengatakan...

Maaf sebelumnya bukan mau ikut campur,tulisan diatas bagus sekali bagi yang belum dan mengenal abah sebelumnya,

Saya pribadi berusia 35tahun,pada tahun 1989/90 pertama kali saya mengenal kakek,orang tua yg saya cintai Abah Agung Soekarso panca komara di cisaat, oleh seorang penjual karpet yg berbicara dengan ibu saya bahwa ada seseorang yang bisa ditemui dicisaat sukabumi, karena kondisi saya dikatakan sakit perjuangan ibu saya menuju kesana sangat luar biasa ditengah hujan naik ojeg dr pasaar cicurug menuju desa cisaat, bertemulah sosok seorang bapak yang sangat baik dan ramah yang saat itu ditemani 2 orang anak kecil (mba tyas & mas deden/abah isa) sambutan yang sangat hangat yang membuat saya dan ibu saya sangat bahagia,lalu ibu saya menceritakan apa yang sedang dialami,sosok abah sebagai orang tua yang sangat sayang dan mengasihi siapapun kami terima pada saat pertemuan pertama,singkat cerita setiap minggu kami sekeluarga selalu berkunjung kerumah orang tua kami dan saya bermain bersama abah isa (deden) dan mba tyas dihalaman depan kolam,kami berkenalan dengan anak abah lainya yang bisa dikatakan dulu masih bisa terhitung dengan jari tangan yang sama sama punya masalah masing masing yang menjadi bagian dari keluarga besar kami sampai saat ini..terima kasih abah atas kasih sayangmu sebagai orang tua,kakek yg luar biasa..abah kami selalu mengingat apa yang engkau ajarkan tentang kehidupan ini..sejujurnya kangen sama abah terakhir melihat abah sedang terbaring dirumah sakit tebet..hingga abah meninggalkan kita..

Saudaraku anak abah tidak perlu engkau tanyakan sudah berapa tahun menjadi anak abah karena lama atau sebentar bukan ukuran engkau menjalankan apa yang abah ajarkan tentang kehidupan..lebih bijak dalam bersikap dan kasih sayang sesama manusia itu kebaikan apa yang abah agung selalu beri contoh..

Terima kasih
Andy shafik bin alm.Syaifudin syah/ Titien D muldjabar