Jumat, 09 Mei 2008

SIRATAN DAYA GUNA

SIRATAN DAYA GUNA

DIA YANG BERKUASA, DALAM AKU YANG TIDAK TAHU APA-APA

Jika aku bebrbenah otak, kunci ATMA kerja serentak

Kutembuskan terus ke pikir, asosiasi terus menyingkir

Beralih ke alam saksi Pra Indera terus beraksi

Hati sepertinya menanti, jiwa rasanya bersabda

Pribadi hanyalah menjadi abdi, Rahasa menanti membahas asa.

Terjadilah suatu yang sangat indah, karena nurani mulai merambah

Bagaikan embun mulai turun, seperti putri bangun sendiri

Dia datang, Dia memandang, Dia bilang dengan nada yang gamblang

Dia turun di ubun-ubun, menjelma kini jadi dimensi

Aku hanya mampu menyaksi, jasmani tengah terkendali Nurani.

Yang jelas aku terus berpasrah, agar segala-galanya berjalan mudah

Yang terasa; butir demi butir tetesan Ilham bergulir, dari jiwa yang sangat dalam

Yang terlihat; tanganku tengah membuat surat, penuh dengan segala amanat

Kini aku merasa, seakanseluruh terkuasa Esa

Otakku hanya mengingat, bahwa aku hanya sekedar alat.

Ya….. Allah, karena Engkaulah makanya aku jadi begini

Kau kini tuangkan amanat pada Abah, yang menjadi wadah

Kau memerintah segala titah, aku tak bisa membantah

Kau selalu bersabda di dalam dada, selalu menuntut agar terus menurut

Aku hanyalah sebuah robot, yang Kau gunakan untuk kesadaran Insani.

Kagum bercampur haru, bahagia ternyata berada di celah-celah setia

Bangga menelaah yang nyata, terpesona setiap kebuktian menjelma

Semua terjadi di dalam diri, dan memancar luas ke luar

Sedangkan aku tiada tahu, hanya rahasa terus bergelora

Baru aku percaya, bahwa hidup itu sekedar Karma dan Darma.

Ya….. Allah, terseralah jika Kau terus menggunakan aku

Engkau menuangkan kehendakMU, dan aku dijadikan wadah DutaMU

Aku hanya mampu berpasrah<>

Biarlah semua orang tahu, aku merasa terlanjur menyatu

Aku merasa memikul beban, merasa membawa tugas untuk dibahas.

Terkadang jika aku memandang sekujur badan, jadi kasihan

Sesosok wujud yang telah menyusut, bertanda umur telah melanjut

Terbaring merangkul guling, persis bagaikan trenggiling

Tak kurang dan tak lebih, hanyalah seonggok daging yang mulai mengering

Entah kapan wujud itu diganti, dengan wadah baru yang tengah menanti.

2 komentar: